Alkana_Alkena_Alkuna
1.Alkana
Alkana
adalah sebuah hidrokarbon jenuh asiklis. Alkana
termasuk senyawa alifatik. Dengan kata lain, alkana adalah sebuah rantai karbon panjang
dengan ikatan-ikatan tunggal. Rumus umum untuk alkana adalah CnH2n+2.
Alkana yang paling sederhana adalah metana dengan rumus
CH4. Nama lainnya adalah parafin.
Rantai karbon lurus
Alkana
dengan jumlah atom 1 - 4 disebut
Mulai
dengan jumlah karbon mulai dari lima
diberi nama dengan imbuhan jumlah yang ditentukan IUPAC diakhiri dengan
-ana. Contohnya antara lain adalah pentana, heksana, heptana, dan oktana. Mulai dari butana, alkana
dengan rantai karbon tidak bercabang diberi awalan n- (normal) untuk
membedakannya dengan alkana lain yang bercabang dan berjumlah karbon sama.
Penamaan ini penting karena ada alkana yang isomer lurus dan
bercabangnya memiliki sifat yang berbeda.
Rantai karbon bercabang
Untuk
memberi nama alkana dengan rantai bercabang digunakan langkah-langkah berikut:
- Cari rantai karbon terpanjang
- Beri nomor pada rantai tersebut, dimulai dari ujung yang terdekat dengan cabang
- Beri nama pada cabang-cabangnya
Nama
alkana dimulai dengan nomor letak cabang, nama cabang, dan nama rantai utama.
Contohnya adalah 2,2,4-trimetilpentana
yang disebut juga isooktana. Rantai terpanjangnya
adalah pentana, dengan tiga buah cabang metil (trimetil)
pada karbon nomor 2, 2, dan 4.
Sifat fisik
1.
Semua alkana merupakan senyawa polar sehingga sukar larut dalam air. Pelarut
yang baik untuk alkana adalah pelarut non polar, misalnya eter. Jika alkana
bercampur dengan air, lapisan alkana berada di atas, sebab massa jenisnya lebih kecil daripada 1.
2.
Pada suhu kamar, empat suku pertama berwujud gas, suku ke 5 hingga suku ke 16
berwujud cair, dan suku diatasnya berwujud padat.
3.
Semakin banyak atom C, titik didih semakin tinggi. Untuk alkana yang berisomer
(jumlah atom C sama banyak), semakin banyak cabang, titik didih semakin kecil.
2.Alkena
Alkena
atau olefin dalam kimia
organik adalah hidrokarbon tak jenuh dengan
sebuah ikatan rangkap dua antara atom karbon.
Rumus umumnya adalah CnH2n. Alkena yang paling sederhana
adalah etena (C2H4).
Tata nama
Seluruh
alkena memiliki nama yang diakhiri -ena.
Pada dasarnya, nama alkena diambil dari nama alkana dengan
menggantikan akhiran -ana dengan -ena. C2H6
adalah alkana bernama etana
sehingga C2H4 diberi nama etena.
Pada
alkena yang memiliki kemungkinan ikatan rangkap di beberapa tempat, digunakan
penomoran dimulai dari ujung yang terdekat dengan ikatan tersebut sehingga atom
karbon pada ikatan rangkap bernomor sekecil mungkin untuk membedakan isomernya.
Contohnya adalah 1-heksena dan 2-heksena. Penamaan cabang sama dengan alkana.
Tata nama alkena menurut IUPAC adalah
sebagai berikut:
1. Tentukan rantai induk, yaitu rantai
karbon terpanjang dari ujung satu ke ujung yang lain yang melewati ikatan
rangkap, berilah nama alkena sesuai jumlah atom C pada rantai induk.
2. Penomoran.
Penomoran dimulai
dari ujung rantai induk yang terdekat dengan rangkap.
3. Jika terdapat cabang berilah nama cabang
dengan alkil sesuai jumlah atom C cabang tersebut. Jika terdapat lebih dari
satu cabang, aturan penamaan sesuai dengan aturan pada tatanama alkana.
4. Urutan penamaan: nomor cabang-nama
cabang-nomor rangkap-rantai induk
Contoh:
3-metil-1-butena (benar)
2-metil-3-butena (salah)
Sifat Alkena
1) Sifat Fisis
Titik
leleh dan titik didih alkena hampir sama dengan alkana yang sesuai. Pada suhu
kamar, suku-suku rendah berwujud gas, suku- suku sedang berwujud cair,
dan suku – suku tinggi berwujud padat.
2)
Reaksi-reaksi Alkena
Alkena
jauh lebih reaktif daripada alkana karena adanya ikatan rangkap. Reaksi alkena
terutama terjadi pada ikatan rangkap tersebut.
Reaksi-reaksi
alkena sebagai berikut.
a)
Reaksi Adisi (penambahan atau penjenuhan)
Reaksi
adisi, yaitu pengubahan ikatan rangkap menjadi
ikatan tunggal dengan cara mengikat atom lain.
Zat-zat
yang dapat mengadisi alkena adalah:
(1)
Gas hidrogen (H2)
CH2
= CH2+ H2
etana
CH3–
CH3
etena
(2)
Halogen (F2, Cl2, Br2, dan I2)
CH2
= CH – CH3 + Br2
Propena
(3)
Asam halida (HCl, HBr, HF, dan HI)
Jika
alkena menangkap asam halida berlaku aturan
Markovnikov, yaitu atom H dari asam halida akan terikat pada atom C
berikatan rangkap yang telah memiliki atom H lebih banyak.
Contoh:
Propena
2–kloropropena
b)
Reaksi Pembakaran (oksidasi dengan oksigen)
Pembakaran
sempurna alkena menghasilkan CO2 dan H2O.
C2H4
+ 3 O2 2 CO2 + 2 H2O
Pembakaran
tidak sempurna alkena menghasilkan CO dan H2O.
C2H4
+ 2 O2 2 CO + 2 H2O
c)
Reaksi Polimerisasi
Reaksi
polimerisasi adalah reaksi penggabungan molekul molekul
sederhana (monomer) menjadi molekul besar (polimer).
Contoh:
Polimerisasi
etena menjadi polietena
n
CH2 = CH2 -> – CH2 – CH2– -> [– CH2 – CH2 –]n
3.Alkuna
Alkuna
merupakan deret senyawa hidrokarbon tidak jenuh yang dalam tiap molekulnya
mengandung satu ikatan rangkap 3 diantara dua atom C yang berurutan. Untuk
membentuk ikatan rangkap 3 atau 3 ikatan kovalen diperlukan 6 elektron,
sehingga tinggal satu elektron pada tiap-tiap atom C tersisa untuk mengikat
atom H. Jumlah atom H, yang dapat diikat berkurang dua, maka rumus umumnya
menjadi
CnH2n+2
– 4H = CnH2n-2
Seperti
halnya alkena, alkuna juga mempunyai suku pertama dengan harga n = 2, sehingga
rumus molekulnya C2H2, sedang rumus strukturnya H – C = C
– H. Senyawa alkuna tersebut mempunyai nama etuna atau dengan nama lazim
asetilena. Asetilena merupakan suatu gas yang dihasilkan dari reaksi senyawa
karbida dengan air dan banyak digunakan oleh tukang las untuk menyambung
besi. Reaksinya adalah sebagai berikut :
CaC2
(s) + 2 H20
(l) →
C2H2 (g)
+ Ca(OH)2 (aq)
Tata
nama alkuna sama dengan alkana atau alkena, bagian pertama menunjuk pada jumlah
sedang bagian kedua adalah akhiran -una, tetapi suku pertamanya juga mempunyai
n = 2 seperti alkena. Etuna merupakan suku alkuna satu-satunya yang dapat
dibuat. Suku-suku alkuna lain sering diberi nama atau dianggap sebagai turunan
etuna. Jadi propuna disebut metil asetilena.
Seperti
pada alkana, suku-suku rendah pada alkena dan alkuna pun hanya mempunyai satu
rumus struktur, tetapi pada suku ketiga (jangan lupa harga n-nya 4) dapat kita
tuliskan lebih dari satu rumus struktur yaitu ,
Jadi
peristiwa isomeri terjadi pula pada alkena dan alkuna, bahkan penyebabnya dua.
Kalau pada alkana hanya pada rantainya berbeda (disebut isomeri rantai), pada
alkena dan alkuna dapat pula disebabkan ikatan rangkapnya berpindah tempat
(disebut isomeri posisi) karena itu letak ikatan rangkap pada suku-suku alkena
dan alkuna yang lebih tinggi selalu diberi nomor seperti terlihat di atas.
Ciri-ciri alkuna
x Hidrokarbon tak jenuh mempunyai ikatan rangkap tiga
x
Sifat-sifatnya menyerupai alkena, tetapi lebih reaktif
x
Pembuatan : CaC2 + H2O → C2H2 + Ca(OH)2
x
Sifat-sifat :
-
Suatu senyawaan endoterm, maka mudah meledak
-
Suatu gas, tak berwarna, baunya khas
x
Penggunaan etuna :
-
Pada pengelasan : dibakar dengan O2 memberi suhu yang tinggi (± 3000oC),
dipakai untuk mengelas besi dan baja
-
Untuk penerangan
-
Untuk sintesis senyawa lain
Sifat Alkuna
Sifat fisis
Sifat
fisis alkuna, yakni titik didih mirip dengan alkana dan alkena. Semakin tinggi
suku alkena, titik didih semakin besar. Pada suhu kamar, tiga suku pertama
berwujud gas, suku berikutnya berwujud cair sedangkan pada suku yang tinggi
berwujud padat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar