PROBLEMATIKA
REMAJA
PENDAHULUAN
Remaja
adalah usia dimana anak telah mengalami perubahan dalam berbagai segi aspek
kehidupan. Mulai dari usia, perasaan, kepribadian, fisik, pemikiran, dan
sosialnya. Biasanya anak mulai masuk ke dalam masa remaja sekitar usia 12-20
tahun, dalam usia inilah anak mulai labil dalam menentukan pilihannya.
Terkadang untuk menentukan masa depan atau cita-citanya saja remaja sering kali
bingung, padahal hal itulah yang nanti akan manentukan kehidupannya mendatang,
baik atau buruk, sukses atau tidaknya seseorang.
Tidak
hanya itu remaja pula kadang sering menyepelekan segala hal tanpa memikirkan
dampak dari perbuatannya itu. Segala sesuatunya di anggap mudah dan ingin
selalu bertindak cepat(simpel). Terlebih lagi emosi remaja yang selalu memuncak
tajam, yang diselesaikan dengan cara yang tidak mudah juga. Yang terkuatlah
yang akan menang,begitulah kondisi remaja saat ini yang masih perlu banyak
didikan dan arahan agar dapat menjadi seseorang yang bisa diharapkan.
Mungkin
apabila kita melihat fakta-fakta zaman sekarang, hal-hal terjadi saat ini
mengenai remaja, seperti tawuran pelajar dan mahasiswa, genk motor, perzinahan,
penyalahgunaan narkoba dan sebagainya, kita langsung bisa menyimpulkan bahwa
remaja sekarang tidak bisa diharapkan, tidak berguna dan tidak bermoral.
Apalagi para orang tua yang mengharapkan anak remajanya menjadi anak yang
sukses di masa depan kenyataannya malah menjadi remaja yang brutal tidak
bermoral. Bagaimana perasaan mereka…? Setelah lama mengandung, berjuang keras
setengah mati mempertahankan kandungannya selama 9 bulan, akhirnya jadi begini.
Tidak terbayangkan bukan…! Bagaikan “AIR SUSU DI BALAS DENGAN AIR TUBA”
Apabila
kita fikirkan kembali mengenai sikap para remaja saat ini yang selalu
menginginkan hal-hal terbaik, yang egonya masih tidak bisa dikendalikan, dan
sering kali bertidak ceroboh, kekanak-kanakan, brutal dan agresif. Apa yang
menyebabkan mereka seperti itu…? Tidak mungkin sesuatu bisa terjadi tanpa ada
sebab terlebih dahulu. Ada beberapa faktor yang mungkin menyebabkan remaja
bertindak seperti itu diantaranya, faktor lingkungan, keluarga, teman sebaya,
dan kurangnya pemahaman mengenai agama islam. Tetapi faktor yang paling
menentukan karakteristik remaja atau sikap remaja tersebut adalah orang tua, bagaimana
cara orang tua mendidik anaknya dan bagaimana cara anak tersebut menanggapinya.
Orang
tua adalah orang yang paling penting dan yang pertama kali menjumpai kita
ketika kita masuk ke alam dunia ini. Dari situlah kita mulai di didik dan
diberi arahan bagaimana cara kita untuk hidup, nah disinilah yang menentukan
perbuatan kita di masa depan. Mungkin saja anak bisa bersika ROYAL
atau GLAMOUR karena terlalu di manja sejak kecilnya, apa saja yang
di inginkan selalu di kabulkan. Mungkin juga anak bisa menjadi brutal karena
sering dimarahi di rumahnya atau menjadi pelampiasan permasalahan orang tua,
sehingga anak BROKEN HOME dan berubah menjadi brutal. Dan banyak lagi
contoh-contoh lainnya mengenai permasalahan ini, oleh karenanya cara yang
paling ampuh untuk membuat seorang remaja yang baik akhlak, perasaan, dan
fikirannya harus dengan jalan orang tua mendidik dengan baik dan berhati-hati, lalu
yang terpenting adalah kita sebagai orang tua harus dan wajib menanamkan
pemahaman-pemahaman mengenai agama islam. Bila perlu sejak kecil anak tahu
mengenai islam dan berbagai pemahaman di dalamnya, yang mana yang HARAM,
HALAL, WAJIB, SUNNAH, MUBAH, dan MAKRUH suatu pekerjaan yang
dilakukan. Bila perlu anak-anak kita masukkan ke pesantren-pesantren ataupun
masuk ke dalam organisasi-organisasi islam, seperti REMAJA MASJID. Tidak di
ragukan lagi bukan, kegiatan-kegiatan remaja masjid dan pesantren tidak mungkin
melenceng dari harapan. Orang tua mana yang tidak mau melihat anak-anaknya
menjadi anak yang SHOLEH dan SHOLEHAH, karenanya dimulailah dari
hal-hal yang berbau dan bersifat islami.
Suatu hadits pun
menjelaskan hal seperti ini :
“Pemuda
yang baik adalah pemuda yang hatinya selalu terpaut akan masjid”
Dan hadits kedua :
“Masjid
adalah tempat sebagai pembinaan menuju taqwa”
Jelas
hal ini menjelasan bahwa untuk membentuk generasi muda yang islami harus di
awali dari masjid. Dengan demikian apabila ada kaum remaja yang mengawali karir
hidupnya dari masjid akan selalu terbiasa patuh dan taat terhadap ajaran islam
dan senantiasa menjaga dirinya dari perbuatan sesat dan tercela. Bukankah islam
berarti selamat dan menyelamatkan…? Dan inilah hal-hal yang selalu di
damba-dambakan para orang tua. Maka dari itu didiklah anak dengan islam karena
dengan islam anak selalu dituntut untuk selalu berbuat dan berprilaku baik
dalam segala hal dan suasana. Dan anak akan terhindar dari perbuatan sesat yang
sudah jelas melanggar ajaran islam.
Tetapi
ada juga remaja-remaja masjid yang sudah mengikuti kegiatan-kegiatan
didalamnya,hanya saja tidak konsisten dalam melaksanakan kegiatan peribadatan
itu. Seperti halnya di RMA(REMAJA MASJID AL_IKHLAS),
awal-awal dibentuk kembali remaja masjid ini setelah beberapa lama vakum memang
sangatlah optimal, banyak peminat dikalangan remajanya. Begitu pula dengan para
pembinanya sangat antusias umtuk memberikan beberapa materi dan arahan kepada
para remajanya. Setela beberapa lama program-program pun berjalan, struktur
organisasi pun telah tersususn beserta para petugas devisi masing-masing. Tidak
hanya itu berbagai acara pun telah berjalan dengan baik, seperti pengajian
rutin dan peringatan hari-hari besar islam. Tetapi keadaan pun berlalu dan
berubah setelah beberapa bulan lamanya, setiap pengajian rutin ramaja semakin
berkurang kehadirannya, ada saja remaja yang tidak hadir dalam pengajian
rutinan ini. Dan yang paling buruk adalah tidak ada satu pun remaja yang hadir
dalam pengajian ini. Inilah fakta yang terjadi saat ini, sampai-sampai para
Pembina pun bingung harus bertindak bagaimana,oleh karenanya saya sebagai salah
satu anggota REMAJA MASJID AL-IKHLAS akan menyampaikan beberapa hal atau faktor
yang mempengaruhi remaja,sehingga bisa terjadi seperti ini. Dan mudah-mudahan bisa
mempermudah penyelesaiannya. Amiiin…..
FAKTOR-FAKTOR
DAN PENYEBAB
Ø Adanya
kegiatan lain selain pengajian RMA seperti belajar untuk ulangan
besok, mengerjakan tugas sekolah, membantu orang tua dan sebagainya
Ø Bentrok
dengan kegiatan lain
Ø Merasa
bosan dengan materi yang diberikan
Ø Sakit(tidak
enak badan)
Ø Tidak
adanya perhatian dari orang tua kepada anaknya untuk mengikuti acara ini
Ø Terlalu
terbebani dengan tugas atau tanggung jawab yang di berikan sebagai pengurus RMA
sehingga tidak hadir
Ø Merasa
tidak terlalu penting
Ø Kurangnya
rasa memiliki terhadap RMA ini
Ø Kurang
terlalu paham mengenai materi yang diberikan
Ø Materi
yang diberikan terlalu monoton
Ø Materi
yang diberikan terlalu tinggi sifatnya
Ø Terlalu
lama acaranya
Ø Malu
karena kurang terlalu kenal dengan para pengurus dan pembinanya
Ø Cuaca
yang tidak mendukung seperti hujan
Ø Ajakan
teman untuk tidak mengaji
Ø Jadwal
atau waktu kurang tepat
SOLUSI
DAN PENYELESAIANNYA
Ø Menjalin pendekatan dengan remaja tersebut
Ø Membuat acara semenarik mungkin, sehingga tidak
membuat jenuh
Ø Membuat diskusi pribadi dengan remaja dan
menanyakan apa masalah yang sedang di hadapinya sehingga tidak ikut mengaji
Ø Membuat remaja menggantungkan dirinya terhadap
RMA
Ø Membuat remaja memiliki rasa kepemilikan
terhadap RMA
Ø Terus memberikan motivasi dan pengarahan
Ø Memberikan saran terbaik kepada remaja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar