Lembar
Persetujuan
Makalah
Bahasa
Diajukan
Oleh:
Ferdiansyah
Herlian
Kepada
Guru
Pembimbing
Lia
Suhendari
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr,Wb.
Alhamdulillahhirabbil’aalamiin,
puji dan syukur selalu saya curahkan kehadirat allah SWT karena-NYA saya dapat
menyelesaikan makalah yang membahas keutamaan bahasa ini. Semoga salawat serta
salam tercurah limpah kepada Rasulullah SAW, karena mencontoh sifat beliau yang
sabar dan tidak berputus asa, saya dapat menyelesaikan tugas ini.
Judul
makalah ini adalah keutamaan bahasa, penulis telah menggarapnya, memilah-milah,
menyusunnya dari data-datayang telah dikumpulkan dari beberapa sumber yang
ada,sehingga terbentuklah makalah ini, semoga makalah ini dapat memberi manfaat
bagi para pembacanya sehingga pembaca merasa puas atas informasi yang telah
diterimanya dari makalah ini.
Saya
sangat berharap, makalah ini tidaklah hanya memenuhi tugas yang diberikan
kepada saya, namun besa menjadi sumber bacaan yang layak dibaca oleh
orang-orang terutama kalangan pelajar, agar mereka dapat mengetahui tentang
keutamaan bahasa.
Ucapan
terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini. Aya sadar betul bahwa makalah ini belumlah menjadi sumber bacaan yang
benar-benar layak, namun saya berharap orang-orang yang membacanya dapat
mengambil pelajaran dari makalah yang sederhana ini. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritikan atau saran yang bertujuan untuk mendukung agar saya dapat
menjadi panulis yang lebih baik.
Terima
kasih telah membuka lembaran makalah ini, Wassalammu’alaikum Wr. Wb.
Sukabumi, 20 April 2011
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Batasan Masalah
D. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahasa ?
B. Keutamaan dan Manfaat Bahasa ?
C. Pembelajaran Bahasa ?
D. Bentuk Bahasa ?
BAB III
PENUTUP
·
Kesimpulan
·
Saran
SUMBER
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teori tentang asal mula bahasa dapat dibagi
berdasarkan asumsi dasarnya. Beberapa teori berdasarkan ide bahwa bahasa sangat
kompleks sehingga tidak dapat dibayangkan ia timbul dari ketiadaan sehingga
menjadi seperti sekarang, tapi ia pastilah berkembang dari sistem
pra-linguistik bersama dengan nenek moyang pra-manusia. Teori ini dapat disebut
dengan teori berdasarkan keberlanjutan. Sudut pandang berlawanan yaitu bahwa
bahasa adalah ciri unik manusia yang tidak dapat dibandingkan dengan apapun
yang ada di selain-manusia dan oleh sebab itu ia pastilah muncul mendadak pada
saat transisi dari pra-hominid ke awal manusia. Teori ini dapat didefinisikan
sebagai berbasis ketidakberlanjutan. Demikian juga beberapa teori melihat
bahasa sebagai kemampuan lahir yang secara garis besar dikodekan dalam genetik,
sementara yang lain melihatnya sebagai sistem yang besar secara kultur, yang
dipelajari lewat interaksi sosial. [22] Satu-satunya lawan yang menonjol dari
teori ketidakberlanjutan dari asal mula bahasa manusia adalah Noam Chomsky. Chomsky menyatakan bahwa 'Beberapa mutasi
acak terjadi, mungkin setelah hujan sinar kosmik yang tak dikenal, dan ia
menyusun ulang otak, menanam organ bahasa di dalam otak primata'.Walaupun
memperingatkan supaya tidak menganggap kisah tersebut secara benar-benar,
Chomsky bersikeras bahwa 'Ia mungkin lebih dekat pada kenyataan daripada
dongeng-dongeng lainnya yang mengatakan tentang proses secara evolusi, termasuk
bahasa'.[23] Teori berbasis keberlanjutan sekarang
dipegang oleh kebanyakan ilmuwan, tetapi mereka beragam dalam melihat
perkembangannya.[24] Bagi mereka yang melihat bahasa umumnya
bawaan lahir, contohnya Steven
Pinker, menganggapnya
mendahului kesadaran binatang,
sebaliknya mereka yang melihat bahasa sebagai alat komunikasi sosial yang
dipelajari, seperti Michael Tomasello
melihatnya berkembang dari komunikasi binatang,
baik itu gestur primata atau komunikasi vokal. Model berbasis keberlanjutan
lainnya melihat bahasa berkembang dari musik.[25]
Karena timbulnya bahasa berada sebelum prasejarah
manusia, perkembangan yang berkaitan tidak meninggalkan jejak sejarah dan tidak
ada proses perbandingan yang dapat diobservasi pada saat sekarang. Teori yang
menekankan keberlanjutan sering melihat pada binatang untuk melihat jika,
misalnya, primata memperlihatkan ciri-ciri yang dapat dilihat sebagai analogi
terhadap bentuk bahasa dari pra-manusia.Secara alternatif fosil awal manusia
dapat diinspeksi untuk melihat jejak-jejak adaptasi fisik dari penggunaan
bahasa atau bentuk jejak-jejak pra-linguistik dari perilaku simbolik.
Secara umum tak terbantahkan bahwa pra-manusia australopithecine tidak memiliki sistem
komunikasi yang secara signifikan berbeda dengan yang ditemukan pada kera besar secara umum,[rujukan?] tetapi para ahli memiliki
opini yang berbeda-beda terhadap perkembangan sejak munculnya Homo sekitar 2,5 juta tahun
yang lalu. Beberapa ahli mengasumsikan perkembangan sistem mirip-bahasa
primitif (proto-bahasa) sama awalnya dengan Homo habilis, sementara ahli lainnya
menempatkan perkembangan komunikasi simbol primitif hanya dengan Homo erectus (1,8 juta tahun yang
lalu) atau Homo
heidelbergensis
(0,6 juta tahun yang lalu) dan perkembangan bahasa pada Homo sapiens kurang dari 100.000 tahun
lalu.[26]
Analisis linguistik, yang digunakan oleh Johanna Nichols, seorang linguis dari University of California, Berkeley, untuk memperkirakan
waktu yang diperlukan untuk sampai pada persebaran dan keberagaman seperti
bahasa modern sekarang, mengindikasikan bahwa bahasa vokal timbul sekitar
100.000 tahun lalu
B.
Perumusan Masalah
1. Pengertian Bahasa ?
2. Keutamaan dan Manfaat Bahasa ?
3. Pembelajaran Bahasa ?
4. Bentuk Bahasa ?
C.
Batasan Masalah
“Pengertian, Keutamaan dan
Manfaat, Pembelajaran, dan Bentuk”
D.
Tujuan
Tujuan saya membuat makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas yang diberikan oleh guru kepada saya dalam mata pelajaran BAHASA INDONESIA. Salain
itu makalah ini juga sebagai bahan yang dapat memberi ilmu pengetahuan yang
berguna tentang keutamaan bahasa, serta bias menjadi pedoman untuk bias
berbahasa dengan baik dan benar.
BAB II PEMBAHASAN
1.
Pengertian Bahasa
Bahasa adalah
suatu media komunikasi yang digunakan oleh manusia kepada menusia lain. Bahasa
tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia,bahasa mempunyai sifat
intelektual, social, dan emosional. Bahasa akan membuat seseorang yang menggunakannya
membuat kamampuan analitis dan kemampuan imajinatif. Bahasa juga termasuk
kadalam golongan pelajaran-pelajaran di sekolah,sekolah-sekolah yang ada di
Indonesia salah satunya. Dalam mempelajari pembelajaran bahasa di sekolah,
siswa akan lebih tarasah untuk menggali potensi mendengarkan, berbicara,
membaca, dan menulis
Bahasa
bisa mengacu kepada kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh dan
menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, atau
kepada sebuah instansi spesifik dari sebuah sistem komunikasi yang kompleks.
Kajian ilmiah terhadap bahasa dalam semua indra disebut dengan linguistik.
Sekitar 3000-6000
bahasa yang digunakan oleh manusia sekarang adalah suatu contoh yang menonjol,
tapi bahasa
alami
dapat juga berdasarkan visual daripada rangsangan pendengaran, sebagai
contoh pada bahasa
isyarat
dan bahasa
tulis. Kode dan bentuk lain dari sistem komunikasi
artifisial
seperti yang digunakan untuk pemrograman komputer juga dapat disebut
bahasa. Bahasa dalam konteks ini adalah sebuah sistemisyarat untuk enkoding dan dekodinginformasi.Kata bahasa Inggris
"language" diturunkan secara langsung dari Latinlingua, "language,
tongue", lewat bahasa Prancis Tua.[1] Bila digunakan sebagai
konsep umum, "bahasa" mengacu pada kemampuan kognitif yang membuat manusia
dapat belajar dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks.
Bahasa sebagai
sistem komunikasi dikatakan pada dasarnya berbeda dari dan lebih tinggi tingkat
kerumitannya daripada spesies lain dimana ia berdasarkan pada sebuah sistem
kompleks dari aturan yang berkaitan dengan simbol dan makna, sehingga
menghasilkan sejumlah kemungkinan penyebutan yang tak terbatas dari sejumlah
elemen yang terbatas. Bahasa dikatakan berasal sejak hominid pertama kali mulai
bekerja sama, mengadopsi sistem komunikasi awal yang berdasarkan pada isyarat
ekspresif yang mengikutkan teori dari pikiran dan dibagi secara
sengaja. Perkembangan tersebut dikatakan bertepatan dengan meningkatnya volume
pada otak, dan banyak ahli bahasa melihat struktur bahasa telah berkembang
untuk melayani fungsi komunikatif tertentu.Bahasa diproses pada otak manusia dalam lokasi
yang berbeda, tetapi secara khusus berada di area Broca dan area Wernicke.Manusia mengakuisisi bahasa lewat interaksi
sosial pada masa balita, dan anak-anak sudah dapat berbicara secara fasih
sekitar umur tiga tahun. Penggunaan bahasa telah berakar dalam kultur manusia dan, selain digunakan untuk
berkomunikasi dan berbagi informasi, ia juga memiliki fungsi sosial dan
kultural, seperti untuk menandakan identitas suatu kelompok, stratifikasi
sosial
dan untuk dandanan sosial dan hiburan. Kata "bahasa"
juga dapat digunakan untuk menjelaskan sekumpulan aturan yang membuat ia bisa
ada, atau sekumpulan penyebutan yang dapat dihasilkan dari aturan tersebut.
Semua bahasa
bergantung pada proses semiosis untuk menghubungkan
sebuah isyarat dengan sebuah makna tertentu. Bahasa lisan dan isyarat
memiliki sebuah sistem fonologikal yang mengatur bagaimana
suara atau simbol visual digunakan untuk membentuk urutan yang dikenal sebagai
kata atau morfem, dan sebuah sistem sintaks yang mengatur bagaimana
kata-kata dan morfem digunakan membentuk frasa
dan penyebutan. Bahasa tulis menggunakan simbol visual untuk menandakan suara
dari bahasa lisan, tetapi ia masih membutuhkan aturan sintaks yang memproduksi
makna dari urutan kata-kata. Bahasa-bahasa berubah dan bervariasi setiap waktu, dan sejarah
evolusinya dapat direkonstruksi ulang dengan membandingkan bahasa modern untuk
menentukan ciri-ciri mana yang harus dimiliki oleh bahasa pendahulunya untuk
perubahan nantinya dapat terjadi. Sekelompok bahasa yang diturunkan dari
leluhur yang sama dikenal sebagai keluarga bahasa. Bahasa yang digunakan
dunia sekarang tergolong pada keluarga Indo-Eropa, yang mengikutkan bahasa
seperti Inggris, Spanyol, Rusia dan Hindi; Bahasa Sino-Tibet, yang melingkupi Bahasa Mandarin, Cantonese dan lainnya; bahasa Semitik, yang melingkupi Arab, Amhar dan Hebrew; dan bahasa Bantu, yang melingkupi Swahili, Zulu, Shona dan ratusan bahasa lain
yang digunakan di Afrika. Empat puluh persen
bahasa di dunia terancam dan ada kemungkinan menjadi punah.[2]
2.
Keutamaan dan Manfaat
Bahasa
Keberhasilan
dalam mempelajari bahasa akan melahirkan individu yang mampu balajar sendiri,
manggambarkan penguasaan pengetahuan yang ada di seluruh belahan dunia, baik
dalam bidang pengetahuan maupun sejarah. Sehingga seorang ahli bahasa mampu
berpetualang mengarungi Negara-negara maupun daerahnya. Tidak hanya dalam ilmu
pengetahuan, bahasa bisa menjadi modal seseorang bekerja mencari nafka.
Reperter, Presenter, Wartawan, MC adalah bagian dari pekerjaan yang menggunakan
dan bahkan mengunggulkan bahasa, sebagai modal utamanya. Pekerjaan tersebut
tidak hanya mengunggulkan bahasa tetapi juga bergelut dengan bahasa dan
sastranya.
Tidak banyak
orang yang bisa menguasai berbagai bahsa, mungkin hanya 3-4 dari 10 orang saja
yang bisa itipun mungkin hanya menguasaai 3-5 bahasa itu pun sangat jarang
sekali. Hingga sekarang belum ada orang yang bisa menjadi penguasa bahasa
dunia. Mungkin ini disebabkan juga karena tidak adanya peminat untuk menjadi
penguasa bahasa dunia. Belum lagi susah untuk mencari guru yang begitu hebat
dan menguasai berbagai bahasa dalam pengajarannya. Mungkin bila ada guru bahasa
yang seperti itu, dia akan terkenal karena kemampuannya itu. Dan akan
menumbuhkan pecinta-pecinta bahasa yang bisa berkeliling dunia dengan
kemampuannya itu. Bisa saja orang yang bisa berbagai bahasa di dunia ia bisa menguasai
dunia,bahkan sejarah-sejarah yang tersembunyi didalamnya pada zaman dahulu
kala.
Definisi lain dari
bahasa adalah sebagai sebuah sistem komunikasi yang membuat manusia dapat
bekerja sama. Definisi ini menekankan fungsi sosial dari bahasa dan fakta bahwa
manusia menggunakannya untuk mengekspresikan dirinya sendiri dan untuk
memanipulasi objek dalam lingkungannya.Teori fungsional dari tata bahasa menjelaskan struktur tata-bahasa lewat
fungsi komunikatifnya, dan memahami struktur tata-bahasa dari bahasa sebagai
hasil dari proses adaptif dimana tata-bahasa telah "disesuaikan"
untuk melayani kebutuhan komunikatif penggunanya. Pandangan bahasa ini berhubungan
dengan kajian bahasa dalam kerangka pragmatis,
kognitif, dan kerangka interaksional, serta dalam sosial-linguistik dan antropologi linguistik. Para teori fungsionalis condong mempelajari
tata-bahasa sebagai sebuah fenomena dinamis, sebagai suatu struktur yang selalu
dalam proses perubahan saat mereka digunakan oleh para pembicaranya. Pandangan
ini menyebabkan kajian tipologi linguistik
menjadi penting, karena ia dapat memperlihatkan bahwa proses-proses dari gramatikalisasi
condong mengikuti lintasan yang secara terpisah bergantung pada tipologi. Dalam
filsafat bahasa pandangan ini sering dikaitkan dengan karya terakhir Wittgenstein
dan dengan filsuf bahasa umum seperti G. E. Moore, Paul Grice, John Searle
dan J.
L. Austin.
Bahasa manusia unik
bila dibandingkan dengan bentuk lain komunikasi, seperti yang digunakan oleh hewan, karena ia membolehkan manusia untuk menghasilkan penyebutan
yang tak terbatas dari sekumpulan elemen yang terbatas, [8] dan karena simbol dan aturan
tata-bahasa dari setiap bahasa secara kebanyakan sering berubah-ubah, sehingga
sistem hanya dapat diperoleh melalui interaksi sosial. Sistem komunikasi yang
digunakan hewan, di sisi lain, hanya dapat mengekspresikan sejumlah penyebutan
terbatas yang umumnya ditransmisikan secara genetik.[9]
Bahasa manusia juga
berbeda dari sistem komunikasi hewan di mana mereka menggunakan kategori tata-bahasa dan semantik seperti kata benda dan kata kerja,
atau saat sekarang atau masa lalu, untuk mengekspresikan arti yang sangat
kompleks.[10]
Bahasa manusia juga unik karena kompleksitas strukturnya melayani seluas
mungkin fungsi dibandingkan sistem komunikasi lainnya.
Bahasa juga unik
karena ia memiliki properti penting yang mengatur elemen-elemen menjadi
struktur-struktur rekursif; hal ini membolehkan, sebagai
contohnya, frasa kata benda mengandung frasa kata benda lainnya (seperti pada
"bibir simpanse") atau suatu klausa mengandung klausa (seperti pada
"Saya kira sekarang hujan").
3.
Pembelajaran Bahasa
Dapat mempelajari
bahasa diperlukan penunjang-penunjang untuk mempermudah pembelajarannya. Buku
dapat menjadi panunjang dalam mempermudah mempalajari bahasa, buku tersebut
dapat mengejawantahkan kamampuan pribadi seseorang dalam berbahasa. Dalam mempelajari
bahasa kita harus tekun dan bekerja keras, karena cukup sulit untuk mempelajari
sekaligus bisa menguasai berbagai bahasa.
Diberbagai Negara
hampir semua berbahasa berbeda. Hanya saja sekarang berbagai negara sudah memakai
bahasa Inggris untuk berkomunikasi. Seolah-olah bahasa Inggris sudah menjadi
bahasa umum bagi mereka untuk berkomunikasi. Tapi untungnya saja Negara
Indonesia tetap menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi, karena Negara
Indonesia Negara yang cinta budaya, dan kesenian yang duturunkan oleh para
leluhur bangsa Indonesia.
4.
Bentuk Bahasa
Ø Bahasa alami
Bahasa manusia
biasanya disebut dengan bahasa alami, dan ilmu yang mengkajinya jatuh pada
bidang linguistik.Progres umum dari bahasa alami adalah mereka dianggap
pertamanya diucapkan dan kemudian ditulis, dan pemahaman dan penjelasan dari
tatabahasa mereka adalah diusahakan kemudian.
Bahasa itu hidup,
mati, berpindah dari suatu tempat ke tempat lain, dan berubah seiring dengan
waktu.Setiap bahasa yang berhenti berubah atau berkembang dikategorikan sebagai
bahasa mati.Kebalikannya, setiap
bahasa yang selalu dalam keadaan berubahan diketahui sebagai bahasa hidup
atau bahasa modern.
Membuat sebuah
perbedaan yang berprinsip antara satu bahasa dan lainnya terkadang hampir tidak
mungkin.[28]
Misalnya, ada beberapa dialek bahasa Jerman yang mirip
dengan dialek bahasa Belanda. Transisi antara bahasa dalam bahasa keluarga yang sama terkadang
bertingkat-tingkat (lihat rangkaian dialek).
Beberapa condong
membuat persamaan dengan biologi, dimana tidak mungkin
membuat perbedaan yang jelas antara satu spesies dengan spesies yang lain.
Dalam setiap kasus, kesulitan tertinggi mungkin berada pada interaksi antara
bahasa dan populasi.(Lihat Dialek atau August Schleicher untuk diskusi lebih
panjang.)
Konsep dari Ausbausprache,
Abstandsprache and Dachsprache digunakan untuk membuat pembedaan lebih halus
tentang tingkat perbedaan antara bahasa atau dialek.
Bahasa isyarat adalah sebuah bahasa
yang, bukannya disampaikan menggunakan pola suara secara akustik, menggunakan
pola isyarat yang dikirim secara visual (komunikasi manual, bahasa tubuh) untuk
menyampaikan makna -- secara simultan menggabungkan pola tangan, orientasi dan
pergerakan tangan, lengan atau tubuh, dan ekpresi wajah untuk mengekspresikan
pikiran pembicara secara lancar. Ratusan bahasa isyarat digunakan diseluruh
dunia dan sebagai inti dari kultur Tuli lokal.
Ø Bahasa Artifisial
Bahasa
artifisial
adalah sebuah bahasa yang mana fonologi, tatabahasa, dan/atau kosa kata nya telah dirancang atau
dimodifikasi secara sadar oleh individu atau kelompok, bukan berkembang secara alami. Banyak alasan untuk
membuat sebuah bahasa: untuk mempermudah komunikasi manusia (lihat international auxiliary
language
dan kode); untuk menambah isi dari
sebuah karya fiksi atau dunia khayalan; untuk eksperimentasi linguistik; untuk kreasi artistik; dan untuk permainan bahasa.
Ekspresi dari
"bahasa terencana" terkadang digunakan untuk mengartikan bahasa bantu
internasional dan bahasa bentukan lainnya untuk penggunaan nyata dalam
komunikasi manusia. Beberapa lebih menyukai istilah "artifisial" yang
mungkin memiliki konotasi buruk dalam beberapa bahasa.Di luar komunitas Esperanto, istilah bahasa terencana berarti resepnya berada
pada bahasa alami untuk menstandarkannya; dalam hal ini, bahkan "bahasa
alami" mungkin artifisial dalam hal-hal tertentu.tatabahasa preskriptif, yang ada pada masa kuno
untuk bahasa klasik seperti Latin, Sanskrit, dan Cina adalah kodifikasi
berbasis aturan dari bahasa alami, kodifikasinya berada diantara seleksi alami
yang naif dan perkembangan bahasa dan konstruksinya yang jelas.
Matematik, Logik dan ilmu komputer menggunakan entitas
artifisial yang disebut bahasa formal (termasuk bahasa
pemrograman
dan bahasa
markup,
dan beberapa yang lebih ke teori secara alami). Semua itu menggunakan bentuk rangkaian karakter, diproduksi oleh
kombinasi dari tatabahasa formal dan kompleksitas semantik
yang berubah-ubah.
Bahasa
pemrograman
adalah bahasa formal diberkahi dengan semantik yang dapat digunakan
untuk mengkontrol perilaku dari mesin, terutama komputer, untuk melakukan
pekerjaan tertentu.Bahasa pemrograman dibentuk menggunakan aturan sintaks dan
semantik, untuk menentukan struktur dan makna secara berurutan.
Bahasa
pemrograman digunakan untuk memfasilitasi komunikasi mengenai pekerjaan tentang
pengorganisasian dan manipulasi informasi, dan untuk mengekspresikan algoritma
secara tepat. Beberapa penulis[siapa?]
membatasi istilah "bahasa pemrograman" untuk bahasa yang dapat
mengekspresikan semua algoritma yang ada; terkadang istilah "bahasa
komputer" juga digunakan terhadap bahasa artifisial yang lebih terbatas.[rujukan?]
Ø Komunikasi binatang
Tarian
kibasan berbentuk-angka-delapan
dari Lebah madu (Apis
mellifera) mengindikasi
sumber makanan diarah kanan matahari dari luar kandang.Perut dari penari tampak
mengabur karena pergerakan cepat dari sisi ke sisi.
Istilah "bahasa binatang" sering digunakan
untuk sistem komunikasi selain-manusia. Linguistik dan semiotisian tidak
mempertimbangkan mereka sebagai "bahasa" sejati, tetapi menggambarkan
mereka sebagai komunikasi binatang berdasarkan sistem
isyarat tidak-simbolis, [29] karena interaksi antara
binatang dalam berkomunikasi secara fundamental berbeda secara mendasar dari
bahasa manusia. Menurut pendekatan ini, sejak binatang tidak lahir dengan
kemampuan memahami, istilah "kultur", saat diaplikasikan ke komunitas
binatang, dipahami mengacu pada sesuatu yang secara kualitas berbeda dengan
yang ada di komunitas manusia. Bahasa, komunikasi dan kultur adalah hal-hal
yang lebih kompleks diantara manusia. Anjing mungkin saja secara sukses
mengkomunikasikan keadaan emosi agresifnya dengan menggeram, yang mungkin atau
mungkin tidak menyebabkan anjing lainnya menjauh atau mundur. Hal yang sama,
pada saat manusia berteriak dalam ketakutan, ia mungkin atau mungkin tidak
memberitahu manusia lain akan adanya bahaya. Keduanya mencontohkan komunikasi,
tapi keduanya bukan yang secara umum dikenal dengan bahasa.
Dalam beberapa
contoh publikasi, binatang selain manusia telah diajarkan untuk memahami
beberapa fitur dari bahasa manusia.Karl
von Frisch menerima hadiah Nobel ditahun 1973 untuk pembuktian
komunikasi isyarat dan variannya pada lebah.[30]Simpanse, gorila, dan orangutantelah diajarkan isyarat
tangan berbasis American Sign Language. Burung beo Abu-abu
Afrika, Alex, yang memiliki kemampuan meniru perkataan
manusia dengan tingkat akurasi yang tinggi, dianggap memiliki inteligensi yang
cukup untuk memahami apa yang ia tiru. Walaupun binatang dapat diajarkan untuk
memahami bagian dari bahasa manusia, mereka tidak dapat menghasilkan sebuah
bahasa.
Bila pendukung
dari sistem komunikasi binatang telah mendebatkan tingkat dari semantik, sistem ini belum
ditemukan yang mendekati sintaks pada bahasa manusia.[31]
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
Bahasa adalah
suatu media komunikasi yang digunakan oleh manusia kepada menusia lain. Bahasa
mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan dalam mencari nafkah maupun bersikap
sopan terhadap orang banyak. Tidak hanya manusia yang dapat berbahasa untuk
berkomunikasi hewan pun begitu, dapat berkomunikasi menggunakan bahasanya
sendiri. Dapat mempelajari
bahasa diperlukan penunjang-penunjang untuk mempermudah pembelajarannya. Dalam
mempelajari bahasa kita harus tekun dan bekerja keras, karena cukup sulit untuk
mempelajari sekaligus bisa menguasai berbagai bahasa.
Adapun
bentuk-bentuk bahasa yaitu;
Bahasa
Alami
Bahasa
Atifisial
Komunikasi
Binatang
SARAN
Setelah saya
menyelesaikan makalah ini, saya memberikan saran kepada setiap pembaca yang
telah membaca makalah ini. Marilah kita berbahasa dengan baik, gunakan bahasa
sebaik mungkin agar manfaat dari bahasa tersebut bisa kita rasakan dalam
kehidupan sahari-hari. Selain itu marilah kita juga budi dayakan bahasa
Indonesia menjadi bahasa yang tetap digunakan bangsa Indonesia yang hampir
terasuki oleh bahasa asing ini.
SUMBER
Http;//id.wikipedia.org/wiki/Bahasa
Buku Ensiklopedia Bahasa
Buku Pembelajaran Bahasa
Majalah Media Umat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar