KETIKA CINTA HARUS MEMILIH
Dengan baju putih biru,ia melangkah dengan gagahnya menuju
gerbang sekolah. Langkahnya yang gagah,menambah ketertarikan orang melihatnya.
Siapakah dia….? Dia bernama Ferdi,seorang murid yang bersekolah di SMP NEGERI 9
KOTA SUKABUMI,kelas
3. Dia
murid yang istimewa,dia sangat berpengaruh sekali di sekolahnya,maka tak jarang
siswi yang suka padanya.
Ketika itu,seperti biasa Ferdi
berangkat ke sekolah. Karna ini hari Senin,semua siswa dan siswi di wajibkan
untuk mengikuti upacara bendera sebelum belajar. Dan kebetulan juga,Ferdi yang
menjadi petugas upacara,ia memimpin pasukan kelas 2A. Ketika upacara
berlangsung,ada seorang siswi yang pingsan,di samping dimana Ferdi berdiri.
Ketika itu juga,Ferdi langsung mengangkatnya dan membawanya ke UKS. Karna Ferdi
tidak tega melihat siswi itu di tinggal sendirian,Ferdi ikut menemaninya. Setelah
beberapa saat,siswi itu sadar,dan berbicara kepada Ferdi.”Kakak yang membawa
saya kesini..?”tanya siswi itu.“Ia saya yang membawa kamu kesini”jawab
Ferdi.”Terimakasih ia kak..!”kata siswi itu.”Oh,ia sama-sama”jawab Ferdi.”Emh,kakak
pasti belum kenalkan sama saya..!”tanya siswi itu.”Hhe..,ia”jawab Ferdi sambil
tertawa.”Perkenalkan kak,nama saya Anggun. Nama kakak siapa..?”tanya Anggun,sambil
mengajak berjabat tangan.”Oh..,Anggun. Nama kakak Ferdi”jawab Ferdi,sambil
berjabat tangan. Ketika berjabat tangan,Ferdi terpaku melihat wajah Anggun yang
baru saja ia kenal.”Kakak.. kakak..”kata Anggun.”Eh.. ia maaf “jawab Ferdi
dengan kagetnya. Wajah Ferdi pun memerah karna malu. Setelah upacara selesai,Ferdi
pun kembali ke kelasnya.
Setelah berada di kelas,Ferdi
menceritakan tentang teman barunya kepada sahabatnya.”Eh aku punya teman baru
loh..!”kata Ferdi kepada teman-temannya.”Siapa Fer?”tanya Wahyu.”Namanya Anggun,itu
tuh yang pingsan tadi pagi. Aku yang menolongnya”jawab Ferdi.”Ehm.. ehm..”kata
Kautsar menyindir.”Kelas berapa Fer?”tanya Idris.”Oh ia,aku lupa
menanyakannya”jawab Ferdi.”Sepertinya ada yang jatuh cinta,pada pandangan
pertama nih...”kata Wahyu.”Ah...bercandanya jelek”kata Ferdi.
Tak lama kemudian,bel
istirahat pun berbunyi. Murid-murid pun keluar dari kelasnya,pergi menuju kantin
sekolah. Tetapi,hanya Ferdi yang tidak keluar dari kelasnya,sepertinya ia
memikirkan kejadiannya tadi pagi. Senyum manis pun keluar dari bibirnya,yang
berwarna merah muda itu. Sepertinya hal-hal indah telah singgah di dalam fikiran
Ferdi,ketika pulang sekolah Ferdi dengan ketiga temannya pulang bersamaan. Tak
lama kemudian,terdengar suara siswi memanggil Ferdi.”Kak Ferdi.. Kak
Ferdi..”panggil siswi itu. Ferdi dan teman temannya menengok ke
belakang,ternyata yang memanggil Ferdi itu Anggun.”Bidadari datang tuh Fer”kata
Idris.”Ah kamu Dris,bisa ja..”kata Ferdi.”Kak Ferdi,mau pulang ia..?”tanya
Anggun.”Emh, ia”jawab Ferdi,dengan wajah lugunya. Karena teman-temannya tidak
ingin mengganggu,mereka pulang lebih dahulu.”Fer kami pulang duluan ia”kata
Kautsar bersama teman-temannya.”Oh,ia”jawab Ferdi. Ketika itu,Ferdi dengan
Anggun tidak langsung pulang,mereka berniat jalan-jalan dahulu sebelum pulang.
Setelah jalan-jalan, mereka pergi ke taman kota. Sepertinya,mereka sangat
senang sekali,canda tawa keluar dari kedua wajah mereka. Hari pun mulai sore
mereka berniat untuk pulang.”Kak sudah sore nih,pulang yuk..!”ajak Anggun.”Ia
nih sudah sore,ya sudah kita pulang”jawab Ferdi.”Kapan-kapan kita main lagi ia
kak”ajak Anggun.”Ia”jawab Ferdi.”Kalau gituh Anggun pulang duluan ia kak,kan rumah
kita berbeda arah”kata Anggun.”Ia,hati-hati ia di jalan”kata Ferdi.”Ia kak,dah
kakak..!”kata Anggun.”Dah juga”jawab Ferdi.
Keesokan harinya di
sekolah,seperti biasa Ferdi dengan ketiga temannya munuju kantin sekolah.”Fer
gimana kemarin,jalan-jalan sama pujaan hati..?”tanya Wahyu menyindir.”Biasa
saja Yu”jawab Ferdi.”Ah,pura-pura. Jujur aja kali Fer,kita semua juga sudah
tahu,kamu suka kan sama Anggun...?”tanya Wahyu. Ferdi diam tak menjawabnya.”Ayolah
Fer jangan pungecut begitu,kamu hanya tinggal jujur saja padanya”kata
Wahyu.”Bukannya aku pengecut,aku memang suka padanya. Tapi...aku takut,dia
tidak suka padaku”kata Ferdi.”Tidak mungkin,aku bisa melihatnya. Dia selalu
senang bila bertemu denganmu”kata Wahyu.”Aku juga tidak tahu Yu”kata Ferdi.”Aku
hanya memberi saran,bila kamu suka padanya katakan,daripada cintamu bertepuk
sebelah tangan”kata Wahyu.”Terimakasih Yu,atas saranmu. Aku akan
mempertimbangkannya kembali”kata Ferdi.
Setelah beberapa saat,bel
bubar sekolah pun berbunyi. Saat itu Ferdi masih mempertimbangkan,saran yang
Wahyu berikan. Sepertinya ia telah selesai mempertimbangkannya,ketika ia berada
di gerbang sekolah,ia bertemu dengan Anggun dan menyapanya.”Hei”kata Ferdi.”Eh,kakak”jawab
Anggun.”Emh..,nanti siang ada waktu luang gak?kakak pengen ngajak main Anggun”tanya
Ferdi.”Emh,ada kak”jawab Anggun.”Kalau begitu kita janjian di Yogya,lantai
3,jam 4 sore. Bisakan..?”ajak Ferdi.”Ia kak,bisa”jawab Anggun.”Kalau begitu
kakak pulang duluan ia”kata Ferdi.”Ia kak”kata Anggun.
Beberapa saat kemudian,waktu
menunjukkan pukul 4 sore. Ferdi pun berangkat,menuju tempat dimana ia akan bertemu dengan Anggun.
Akhirnya Ferdi sampai di tempat tujuan,ia menunggu di tempat yang ia sudah
tentukan. Tak lama kemudian Anggun pun datang,”Sudah lama menunggu ia
kak..?”tanya Anggun.”Emh,gak kok”jawab Ferdi.”Eh,kita beli minum dulu
yuk..!biar enak ngobrolnya”ajak Ferdi.”Ia kak,kebetulan Anggun lagi haus
nih”jawab Anggun. Saat itu juga mereka membeli minum,setelah itu mereka berbincang-bincang,saling
bertanya mangenai status mereka. Kemudian Ferdi mengungkapkan isi hatinya
kepada Anggun.”Anggun sudah pulang dari sini,punya acara lain gak..?”tanya
Ferdi.”Gak kok kak,memangnya kenapa..?”jawab Anggun,lalu bertanya.”Inikan malam
minggu. Ya mungkin Anggun malam mingguan sama pacarnya”kata Ferdi.”Hha.. ha..
gak kok kak Anggun belum punya pacar”kata Anggun.”Oh belum punya pacar,berarti
bisa daftar dong..!”kata Ferdi menyindir.”Hhe.. he.. memangnya,kakak mau jadi
pacar Anggun..?”tanya Anggun.”Ya sudah,sekarang kakak mau jujur sama Anggun,sejak
pertama kali bertemu dengan Anggun,gak tahu kenapa hati kakak seneng banget.
Kakak gak bisa lupain Anggun dari fikiran kakak,kakak suka sama Anggun”kata
Ferdi menjawab.”Sebenernya,Anggun juga punya rasa yang sama ke kakak,cuman Anggun,takut kakak gak suka sama Anggun”kata
Anggun.”Kalau begitu kita punya rasa yang sama,emh..Anggun mau kan jadi pacar
kakak..?”tanya Ferdi.”Mau banget kak”jawab Anggun.”Terimakasih ia dah mau
terima kakak jadi pacar Anggun”kata Ferdi.”Gak usah bilang terimakasih,kita kan
suka sama suka”kata Anggun menjawab.
Sejak saat itu Ferdi dan Anggun resmi berpacaran. Setelah mereka,saling
mengungkapkan isi hatinya.
Hari demi hari pun
berlalu,hubungan Ferdi dengan Anggun pun semakin mesra. Hubungan itu,tidak
mengganggu waktu belajar mereka,malah mereka semakin berprestasi di kelas. Di tambah lagi,mereka
bersekolah di tempat yang sama,kesetiaan mereka pun semakin erat. Setiap pulang
sekolah Ferdi selalu menunggu Anggun di gerbang sekolah,Ferdi selalu mengantar
Anggun pulang ke rumahnya. Tidak hanya Ferdi yang selalu perhatian kepada
Anggun,Anggun pun selalu mencurahkan perhatiannya kepada Ferdi. Terlihat ketika
bila Ferdi sedang bersedih,Anggun selalu ada untuknya. Anggun selalu menghibur
Ferdi,hingga Ferdi pun tersenyum dan terhibur seperti sedia kala. Tidak hanya
ketika berada di sekolah,di luar sekolah pun mereka selalu mesra. Setiap Anggun
keluar rumah membeli suatu barang,dia selalu mengajak Ferdi. Ferdi pun selalu
mengantarnya dengan senang hati. Dalam seminggu,satu hari di sempatkan Ferdi
untuk bermain ke rumah Anggun atau bermain ke suatu tempat. Kemesraan dan kasetiaan
itulah,yang membuat hubungan mereka bertahan lama.
Bulan demi bulan berlalu,tak
terasa hubungan Ferdi dengan Anggun sudah lebih dari satu tahun. Hubungan yang
sudah berlangsung lama itu,selalu di ingatnya. Kapan pertama ia berhubungan,selalu
di ingat Ferdi. Mungkin,karena ini pertama kalinya untuk Ferdi,bisa menjalin
hubungan dengan adik kelasnya. Tapi sudah seminggu ini,Anggun tidak menghubungi
Ferdi,tidak mengirim pesan,atau pun menelpon. Tidak hanya itu,Ferdi selalu
mengirim pesan kepada Anggun tapi tidak
di balasnya. Ferdi
pun sudah berkali-kali menelpon tapi tidak juga di angkatnya,hal ini tak
seperti biasanya. Keesokan harinya,Ferdi bertemu dengan Anggun,dan menanyakan
kenapa seminggu ini ia tak menghubunginya,dan juga Ferdi menanyakan,kenapa ia
tak pernah membalas pesan yang ia kirim, maupun telpon yang tak pernah ia
jawab. Anggun pun menjawabnya,”Maaf kak minggu lalu Anggun gak punya pulsa,jadi
Anggun tak menghubungi kakak”kata Anggun.”Emh,kakak pun sempat berpikir
begitu,tapi mengapa waktu kakak menelpon tak ada jawaban...?”kata Ferdi
bertanya.”Maaf kak,Anggun sedang sibuk”jawab Anggun. Ferdi pun diam tak
menjawabnya,karena kesal.”Kakak maaf,Anggun janji tak akan mengulanginya..!”kata
Anggun memohon.”Ya sudah,kakak tak ingin memperpanjangnya. Kakak akan memaafkan
Anggun,asalkan nanti siang kita main di tempat biasa..?lagi pula Anggun sudah
berjanjikan tak akan mengulanginya”kata Ferdi.”Ok,terimakasih ia kak..!”kata
Anggun.”Ia”jawab Ferdi.
Hari pun mulai siang,Ferdi
pun berangkat menuju tempat dimana ia akan bertemu dengan Anggun. Setelah ia
sampai disana,Ferdi menunggu di tempat biasa ia menunggu. Menit demi menit pun
berlalu,Anggun belum juga datang. Ferdi masih menunggu Anggun,berharap ia akan
datang. Sudah tiga jam Ferdi menunggu,Anggun tidak juga datang. Karena Ferdi
sudah bosan menunggu,dan sedikit kesal,ia pun pulang. Keesokan harinya,Ferdi
menunggu Anggun di gerbang sekolah. Saat Anggun keluar dari gerbang,Ferdi
datang menghampirinya dan bertanya,”Anggun,kemarin kemana?”tanya Ferdi
kesal.”Maaf ia kak,kemarin Anggun menengok nenek di Subang. Nenek Anggun sakit”jawab
Anggun.”Kalau begitu,mengapa tidak menghubungi kakak..?kakak menunggu Anggun tiga
jam di sana”tanya Ferdi.”Maaf kak Anggun lupa”jawab Anggun. Ferdi pun diam tak
menjawabnya,”Kakak maaf,Anggun bener-bener lupa”kata Anggun memohon.”Ya sudah,kakak
gak mau berdebat”kata Ferdi menjawab.”Sekali lagi maaf ia kak,kakak sendiri kan
tahu,Anggun paling deket sama nenek”kata Anggun.”Ia gak apa-apa”kata Ferdi
menjawab.”Emh..kakak,Anggun mau pulang. Anter...”kata Anggun memohon.”Ia kakak
anter”jawab Ferdi. Ketika itu Ferdi mengantar Anggun pulang ke rumahnya.
Keesokan harinya,seperti
biasa Ferdi berangkat sekolah. Ketika berada di kelas,Ferdi terus memikirkan
sikap Anggun yang akhir-akhir ini agak
aneh. Ferdi berfikir kalau Anggun membohonginya selama ini. Setelah beberapa
saat berfikir,Ferdi berniat untuk memata-matai Anggun. Tak lama kemudian bel
istirahat pun berbunyi,tetapi Ferdi tidak keluar dari kelasnya. Beberapa saat
kemudian,datang Anggun masuk ke kelas Ferdi,”Kakak gak istirahat?”tanya Anggun.”Gak,lagi
males”jawab Ferdi.”Ngejawabnya jutek amat,masih marah ia...?”tanya Anggun.”Mungkin”jawab
Ferdi.”Tuh kan gituh,maaf kak...!”kata Anggun memohon.”Ya sudahlah,yang berlalu
biarlah berlalu”kata Ferdi menjawab.”Ya sudah,sebagai tanda maaf Anggun,Anggun mau
mengajak kakak main”ajak Anggun.”Bener nih...?”kata Ferdi
menjawab.”Beneran”kata Anggun meyakinkan.”Ok kalau gituh,kakak tunggu di tempat
biasa”kata Ferdi menjawab.”Siip”kata Anggun. Setelah Anggun keluar dari
kelasnya,Ferdi memikirkan suatu hal. Dalam Fikirannya,”Jika Anggun tidak datang
lagi,aku akan datang ke rumahnya,untuk membuktikan omongannya itu”.
Setelah pulang sekolah,Ferdi
bersiap-siap berangkat untuk menemui Anggun. Tak lama kemudian,Ferdi pun
berangkat. Setelah ia sampai,Ferdi menunggu di tempat ia biasa menunggu. Ferdi
terus menunggu Anggun,berharap ia tak melakukan hal buruk seperti kemarin.
Menit demi menit pun berlalu,sudah satu jam lebih Ferdi menunggu. Dalam
fikirannya,ini akan terjadi kembali. Tak lama kemudian,handphone Ferdi
berbunyi,ada pesan baru masuk. Ferdi pun membukanya,ternyata pesan itu dari
Anggun. Katanya,ia tidak bisa datang karena ada acara keluarga. Tetapi Ferdi
tidak percaya begitu saja,seperti yang ia telah fikirkan,ia berniat akan datang
ke rumah Anggun untuk membuktikan apa memang ada acara keluarga atau tidak di
rumahnya.
Tanpa berfikir panjang
lagi,Ferdi pun langsung berangkat menuju rumah Anggun. Setelah beberapa
lama,Ferdi pun sampai di depan rumah Anggun. Ketika turun dari mobil,Ferdi
kaget,sekaget-kagetnya. Ferdi melihat Anggun,sedang bermesraan dengan seorang
laki-laki yang tak ia kenal. Ferdi langsung menghampirinya,ketika itu Anggun kaget
karena kepergok sedang berduaan dengan lelaki lain. Ferdi pun
berkata,”Oh,ternyata ada acara keluarga ya..!Anggun siapa dia...?”tanya Ferdi
menggertak.”Kakak..!dia bukan siapa-siapa,dia hanya temanku”jawab Anggun kaget.’Teman...!teman
semesra ini..?kata Ferdi marah. Anggun pun diam tak menjawabnya.”Ternyata
selama ini kamu membohongi aku..?kamu bilang ada acara keluarga,aku tak
manyangka ini bisa terjadi”kata Ferdi. Anggun tetap diam,menunduk tak
bicara.”Oh,aku tahu. Kamu membohongi aku dari sejak dulu kan...?ternyata kamu
hanya pembohong besar”kata Ferdi marah. Lama kelamaan Anggun pun menangis.”Kenapa nangis..!kalau
mau juga,seharusnya kakak yang menangis. Memangnya kakak punya salah apa ke
Anggun..?sudahlah,kakak capek...!sekarang kakak mau nanya ke Anggun,Anggun pilih
dia atau kakak...?”tanya Ferdi. Anggun tetap saja diam,tetapi lama-kelamaan Anggun
menjawab,”Maaf kak,sekali lagi maaf. Ini kesalahan terbesar Anggun,Anggun pilih
Doni(lelaki selingkuhan Anggun)karna kalau Anggun memilih kakak,hubungan kita
pasti berantakan. Karna kejadian ini”jawab Anggun.”Kakak sudah
menyangkanya,kalau begitu hubungan kita sampai disini. Anggap kita tak pernah
berhubungan,terimakasih atas luka dan pedih yang Anggun kasih buat kakak”kata Ferdi,sambil
merasakan kecewa yang mendalam. Setelah itu,Ferdi pulang dengan hati yang penuh
luka dan rasa kecewa yang mendalam.
Sejak saat itulah,Ferdi tak
mau menjalin hubungan,kecuali bila nanti menikah. Luka yang membekas itu,tak
pernah ia lupakan. Hingga saat ini ia menjomblo. Dan Ferdi pun,hidup seperti
biasa kembali,melupakan wanita yang telah mengecewakannya.
PENULIS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar